Sofifi, newskabarindonesi.com : Ratusan Mahasisa yang mengatasnamakan Gerakan Setral Komando Rakyat mendatangi kantor Gubernur Maluku Utara mendesak agar ada perhatian serius terkait dengan anjloknya harga kopra, Rabu, 19/12/18.
Dalam orasi, massa aksi mendesak kepada pihak Pemerintah Provinsi (PEMPROV) Maluku Utara untuk menghadirkan Perusahan Daerah (PERUSDA) berskala industri di Maluku Utara dan mengevaluasi kinerja Dinas Perindustrian dan Perdagangan (DISPERINDAK) Provinsi Maluku Utara serta menolak kelapa sawit di Maluku Utara.
Hal ini di nilai karena komuditas kopra dapat menggejot pendapatan daerah dan sumber kehidupan masyarakat Maluku Utara, disisi lain anjloknya harga kopra dapat berimbas pada dunia pendidikan bagi anak petani kopra di Maluku Utara.
Dari pantawan newskabarindonesia.com, aksi yang di pimpin oleh Harun Salam ini di mulai berkisar pukul 10.00 wit tiba di kantor Gubernur Maluku Utara Jln. Gosale Puncak Kecamatan Oba Utara, selanjutnya massa aksipun secara bergantian menyampaikan orasinya.
Selama satu jam berorasi, massa aksipun nekat menerobos masuk ke kantor Gubernur Malut untuk menemui pihak PEMPROV Namun di blokade Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) hingga ahirnya massa aksipun bentrok dengan pihak Satpol PP.
Hal ini mengakibatkan 3 orang pengujuk rasa terpaksa di bawa ke Rumah Sakit setempat karena mengalami luka-luka, setelah di himpun media ini dua di antaranya pria dan satu wanita atas nama Sahril Hi. Abdula mengalami Luka sobek di kepala, Jio Ali mengalami luka di bagian tangan dan fatum mengalami luka di bagian kaki.
Hingga berita ini di publis masih dalam upaya konfirmasi dengan pihak Pemprov terkait desakan anjlokan harga kopra di Maluku Utara. (M.S/Red).