Ketua MPAL Lampung Utara, Persoalan Tembakan Keudara Bagian Dari Tradisi Adat

Apakabar INDONESIA Lampung Utara

Lampung Utara – Acara prosesi Begawi di Jalan Abrati Kotabumi Lampung Utara yang sempat viral lantaran ada video lepas tembakan ke udara.

Penyimbang-penyimbang adat lampung minta netizen bisa lebih bijak menyikapi kabar viralnyla Vidio tersebut karena tradisi tembak yang sempat viral itu merupakan bagian dari tradisi adat budaya masyarakat lampung. 

Menyikapi kabar yang berkembang dalam prosesi adat adanya sesi tembak tersebut, Ahmad Akuan Abung gelar Nadikiyang Pun Minak Yang Abung, yang juga ketua MPAL Lampung Utara didampingi Amir gelar ST Ratu Asal Suttan, selaku Ketua Badan Perwatin Lampung Pepadun, Kutobumei Tigo Gandung, meminta persoalan tembakan ke udara tidak dibesar-besarkan.

“Tidak perlu dibesar-besarkan, karena timbak ini merupakan bagian dari tradisi adat lampung,” kata Ahmad Akuan Abung gelar Nadikiyang Pun Minak Yang Abung, di Kratun Ratu di Puncak (kediamannya), Jumat (20/9/2019). 

Nadikiyang Pun Minak Yang Abung, juga mengimbau pengguna-pengguna media sosial dalam menyikapi viralnya video tembak yang telah beredar agar tidak berkomentar berlebihan. Apa lagi bila tidak mengerti tentang adat budaya masyarakat lampung. 

“Jika memang harus berkomentar bertanya dulu dengan yang paham dengan adat orang lampung, tapi sebaiknya tidak berkomentar kalau kita tidak tau,” ujarnya. 

Ia meminta para generasi muda masyarajat lampung baik itu lampung Pepadun maupun lampung Sia Batin agar terus menjaga dan melestarikan adat Budaya Lampung. Karena menurutnya sebelum aturan-aturan yang lain ada hukum adat atau aturan adat memang telah ada sejak dulu. 

“Khusus untuk generasi muda, kita pertahankan adat ini, kenapa saya pesankan harus dipertahankan, karena kalau kita sudah tidak memakai adat mau jadi apa kita ini, hukum adat ini ada sebelum hukum-hukum lain,” kata Nadikiyang Pun Minak Yang Abung

Pada kesempatan itu pula, Ahmad Akuan Abung gelar Nadikiyang Pun Minak Yang Abung meminta kepada Kapolri untuk bisa memaklumi dan memaafkan eforia anggotanya yang masih keluarga besar dari saibul hajat (Begawi) saat melepaskan tembakan ke udara dalam prosesi adat yang berlangsung di Kotabumi Lampung Utara beberapa waktu lalu. 

“Harapan kita supaya pimpinan (Polri) bisa memaklumi dan memaafkan bawahannya. Karena ini acara adat, alangkah baiknya jika mereka diberikan peringatan saja dalam mempergunakan alat (senjata api),” katanya.

Pernyataan senada juga disampaikan penyimbang adat dari Marga Selagai, menyikapi tanggapan netizen akhir-akhir ini menjadi ramai membahas masalah tembakan ke udara oleh keluarga saibul hajat yang berlangsung di Kotabumi Lampung Utara.

M Yusuf gelar ST Jenjem Tuan Ibu, tokoh Lampung Abung dari Kampung Gedung Harta, Selagai (Penyimbang Adat Marga Selagai), juga meminta instansi terkait dan masyarakat medsos (netizen) untuk tidak memperbesar-besarkan persoalan tersebut. Karena dalam adat lampung (Begawi) hal itu sudah bagian dari tradisi yang melekat dan diwarisi secara turun menurun.

“Kalau menurut saya pribadi prihal tersebut memang sudah lama dan menjadi bagian dari tradisi adat kita lampung apa bila kita melaksanakan adat memang ada sisi yang memakai tembak,” kata ST Jenjem Tuan Ibu. 

Dijelaskannya, dalam sisi buang tembakan itu juga memiliki arti tersendiri bagi masyarakat lampung, dan tembakan itu juga bermacam-macam yang dibunyikan pada prosesi palaksanaan adat (Begawi). 

“Untuk itu tidak perlu dibesar-besarkan karena itu pada acara adat, khususnya adat kita lampung,”pungkasnya.(Bib/Yn)

About The Author

Silahkan Tinggalkan Komentar Anda...!