LPA Labuhanbatu Antar Siswi Korban Bully Belajar di MTS Nur Ibrahimi Rantauprapat

Apakabar INDONESIA

Labuhanbatu-newskabarindonesia.coom : Untuk melindungi Aset bangsa yang masih ingin mengikuti proses blajar mengajar, dan peduli masa depan anak. LPA labuhanbatu solusi titip DRH siswi Kelas 9 di SMP 1 Rantau Selatan (Ransel) yang menjadi korban bully melalui Medsos oleh wali kelasnya, Jumat (31/1/2020),

“siswi tersebut, akhirnya dititipkan belajar disekolah MTS Nur Ibrahmy Rantauprapat. Untuk melanjutkan tuntut ilmu., DRH sudah 2 minggu tidak berani masuk belajar ke SMP 1 Ransel, lantaran mengalami traumah dan takut di bully kembali oleh wali kelasnya.

“Lembaga Perlindungan Anak (LPA) Kabupaten Labuhanbatu M. Azhar Harahap mengatakan, pihaknya saat ini menitipkan korban belajar ke sekolah Nur Ibrahmy agar menghilangkan rasa traumah yang dialami.
korban masih traumah dan gak berani masuk ke sekolah SMP 1 Ransel, makanya kita titipkan korban di sekolah Nur Ibrahmy. Agar, traumahnya hilang dan tidak ketinggalan pelajaran, terangnya.

Kepala Sekolah Nur Ibrahmy Drs.H.Abdul Hamid menerima korban untuk dititipkan belajar . Sebab, dirinya berkomitmen untuk menjadikan sekolah yang dipimpinnya menjadi sekolah ramah anak.
“kita tampung si korban dititipkan belajar disini, karena sekolah kita merupakan sekolah ramah anak,” katanya.
Sementara itu, Irwansyah,SH selaku penasehat hukum korban mengucapkan terimakasih kepada Ketua LPA yang telah menitipkan korban untuk belajar di sekolah MTS Nur Ibrahmy, sehingga korban tidak ketinggalan pelajaran.

“kita ucapkan terimakasih kepada Ketua LPA, dan apresiasi yang luar biasa kepada sekolah Nur Ibrahmy karena menjadikan sekolahnya menjadi sekolah ramah anak,”ucapnya.
Untuk diketahui, orang tua DRH didampingi Penasahat Hukumnya Irwansyah SH melaporkan TGS oknum Guru SMP 1 Ransel (wali kelas korban) tanggal 20 Januari 2020 yang lalu, Sesuai Surat Tanda Penerimaan Laporan Polisi (STPLP) Nomor : STPLP/78/1/2020/SPKT RES-LBH.
TGS dilaporkan ke polisi lantaran melakukan pembullyan terhadap korban melalui Group Whats Up. Dimana, TGS menuliskan bahwa korban merupakan anak terbuat dari tanah sengketa. Akibatnya, korban dikucilkan dan diejek oleh temannya. Sehingga, korban tidak berani masuk sekolah.

Ditambahkan azar, LPa Labuhanbatu ucapkan terima kasih kepada kepala sekolah mTs nur ibrahimi telah menerima titipan anak korban utk bersekolah. Juga kepada kadis pendidikan labuhanbatu, agar lebih peduli terhadap korban tersebut, agar jangan tercoreng dunia pendidikan di kabupaten labuhanbatu, dikarenakan adanya ulah oknum gurj maupun kepseknya. Tandas azhar harahap. (A. Lubis/red)

About The Author

Silahkan Tinggalkan Komentar Anda...!