Pandemi Covid-19, LSM CIFOR dan JITU Pantau Aktivitas Bongkar Muat di Pelabuhan Malahayati 

Tak Berkategori

Medan Belawan – newskabarindonesia.comSeperti kebanyakan negara lain di dunia, situasi perekonomian Indonesia terpukul oleh pandemi virus corona (Covid-19).

“LSM CIFOR dan tim JITU pantau aktivitas kelancaran  bongkar muat peti kemas Pelabuhan Malahayati di Aceh Besar yang di kelola PT Pelabuhan Indonesia 1 (Persero) yang memiliki panjang 384 Meter yang termasuk salah satu Tol Pintu Laut”.

Disampaikan, Sekjen DPP LSM CIFOR, Ismail Alex, MI Perangin-Angin, mengatakan dari hasil laporan pemantauan dan informasi yang diperoleh Tim Investigasi dan Monitoring Dewan Pimpinan Pusat LSM Corruption Indonesia Funtionary Observation Reign disingkat “CIFOR” di Pelabuhan Malahayati, Aceh Besar, Aceh, dengan aktivtas bongkar muat peti kemas Pelabuhan Malahayati yang dikelola oleh PT. Pelabuhan Indonesia 1 (Persero) dengan memiliki panjang 384 meter dan menjadi salah satu dari 24 Pelabuhan Tol Laut.

Menurutnya, Pelabuhan tol laut ini berada di ujung Barat Pulau Sumatera dengan fasilitas yang memadai untuk pengangkut Ekspor – Impor disaat pandemi virus corona (Covid-19).

LSM CIFOR menilai, dengan adanya pengembangan Pelabuhan Malahayati di Provinsi Banda Aceh, merupakan bentuk komitmen PT Pelindo 1 untuk mendukung program Tol Laut yang digagas Pemerintah Indonesia.

“Dengan berfokus pada pengembangan jaringan Maritim Nasional, peningkatkan kapasitas infrastruktur pelabuhan yang bertujuan untuk membuat layanan logistik yang efisien dan kompetitif. Sehingga dapat menghasilkan peningkatan daya saing Nasional,” kata Ismail Alex dalam keterangan resminya, Minggu (9/8/2020) di Medan.

Informasi yang berhasil diperoleh Ismail Alex, Pelabuhan Malahayati memiliki dermaga panjang mencapai 384 meter dan bisa menampung tiga unit kapal berukuran 100 meter dengan muatan 300 TEUS Peti Kemas.

Sekaligus juga, didukung dengan alat bongkar muat berupa satu unit HMC, tiga unit forklift, enam truk pengakut Peti Kemas serta kedalaman alur mencapai 9,5 meter dan pelayanan yang terjadwal.

Dengan tersedianya alat bongkar muat, lapangan peti kemas dan transportasi jalan yang mendukung masuknya kapal – kapal kontainer ke Pelabuhan Malahayati dapat meningkatkan daya saing harga barang di Aceh. Ucap  Sekjen LSM CIFOR Ismail Alex.

Erwin Librandi Tambunan SE, selaku Ketua JITU (Jeli, Independent, Toleran, Ukur) bersama Wakil Ketua JITU, Irwan Pane dan Sekretris JITU, Firman Kurniawan dan Bendahara JITU, Rikcy Hariandi mengatakan, walaupun disaat pandemi covid-19 aktivitas bongkar muat di Pelabuhan Malahayati Aceh masih berjalan dengan lancar.

Misalnya, Kegiatan ekspor sebagai wujud Implementasi Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) yang diluncurkan oleh Pemerintah Republik Indonesia untuk memulihkan ekonomi Indonesia pasca pandemi Covid-19.

Selain itu, PT. Pelindo 1 (Persero) melalui Pelindo 1 Cabang Malahayati dinilai telah bersinergi dengan Pemprov, Pemkab, dan Pemko serta instansi terkait dengan terus menerus menggali produk lokal Aceh yang bernilai ekonomi tinggi. Agar dapat di Ekspor melalui Pelabuhan di Provinsi Aceh.

“Maka, hal ini dapat memacu pertumbuhan ekonomi di Kabupaten/Kota atas kegiatan Ekspor – Import melalui Pelabuhan Mahalayati di Aceh,” sebut Erwin Librandi Tambunan SE.

Menurut informasi, Ellingkari selaku Humas Pelindo 1 Cabang Malahayati, menyampaikan, Disaat covid-19 yang melanda dunia. PT. Pelabuhan Indonesia 1 (Persero) maupun Pelindo 1 Cabang Malahayati tetap melakukan aktivitas dengan Pelayanan bongkar muat peti kemas di Pelabuhan Malahayati Aceh Besar.

“Sekalipun dalam suasana covid, aktivitas di pelabuhan tetap berjalan. Seluruh karyawan dan pekerja di Pelabuhan Malahayati tetap beraktivitas dengan mengikuti protokol kesehatan dan menggunakan APD Covid lengkap,” sebut Ellingkari Humas Pelindo 1 Cabang Malahayati, Sabtu (8/8/2020).

(Rikcy)

About The Author

Silahkan Tinggalkan Komentar Anda...!