BELAWAN – newskabarindonesia.com: Stasiun Pengawasan SDKP Belawan terkesan lemah dalam pengawasan di Gabion Belawan terhadap rutinitas kapal trawll alias pukat harimau dan pukat teri serta kapal siluman bongkar muat hasil tangkapan, Rabu (26/7/2023).
Pantauan media di lapangan, puluhan bahkan ratusan tergabung jenis kapal trawll dan pukat teri beroperasi sandar sekaligus bongkar muat ikan laut di dermaga Pelabuhan Perikanan Gabion Belawan.
Herannya, adanya aktivitas sudah puluhan tahun kapal ikan trawll alias pukat harimau dan pukat teri di Gabion Belawan tidak tersentuh aparat penegak hukum.
“Alat tangkap yang digunakan kapal trawll dan pukat teri harus memberikan dampak minimum terhadap keanekaragaman sumberdaya hayati (aman bagi spesies maupun habitatnya)”.
Sebaliknya, pukat trawll dan pukat teri merusak biota laut dan tumbu karang didasar laut, sedang kan pukat teri merusak bibit ikan yang ada dilaut sehingga tidak ada perkembangan biak terhadap ikan, cetus warga
“Kementerian Kelautan dan Perikanan KKP melalui Stasiun Pengawasan SDKP Belawan hingga kini terkesan belum memberikan solusi bagi masyarakat nelayan”.
Beberapa waktu lalu, Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono telah melihat kondisi di Pelabuhan Perikanan Gabion Belawan terkesan bau.
“Hingga kini, Kepala Stasiun Pengawasan SDKP Belawan sulit dikonfirmasi terkait aktivas kapal trawll dan pukat teri ataupun kapal siluman yang lainnya beroperasi bebas di Gabion Belawan”.
Iwan salah satu masyarakat nelayan berharap Kementerian Kelautan dan Perikanan KKP dapat menghentikan aktivitas kapal ikan ilegal di Gabion Medan Sumatera Utara.
Lebih lanjut Irwan, Mari gunakan alat tangkap yang efektif dan ramah lingkungan guna menjaga kelestarian habitan dan biota di laut.
Selain itu, para pengusaha kapal ikan di Gabion Belawan diharapkan mendukung program prioritas KKP Menteri Sakti Wahyu Trenggono dalam mendongkrak penerimaan negara bukan pajak (PNBP).
Untuk mewujudkan pengelolaan sumber daya ikan yang efektif di wilayah pengelolaan perikanan Negara Republik Indonesia (WPPNRI) khusunya di Pelabuhan Perikanan Gabion Belawan dikerjakan dengan rasa tanggung jawab bersama,” terangnya Irwan bersama masyarakat belawan lainnya
Baleho terpasang didepan kantor SDKP Belawan tentang menuju WBK/WBBM di Jl. Pelabuhan Pelabuhan Perikanan Gabion Belawan Medan Sumatera Utara terkesan pajangan semata.
Terlihat isi dalam baleho, Kementerian PSDKP Kelautan dan Perikanan Direktorat Jenderal PSDKP Stasiun PSDKP Belawan komitmen teguh mewujudkan wbk/wbbm melalui reformasi birokrasi khusunya dalam pencegahan korupsi dan peningkatan pelayanan anda memasuki pelayanan prima zona terwujudnya wilayah birokrasi bersih melayani melalui: dan meningkatkan (wbbm) kualitas pelayanan publik terciptanya kepuasan masyarakat integritas terhadap pelayanan menuju bebas dari korupsi terwujudnya wilayah bebas korupsi (wbk) bebas dari kkn-bebas dari gratifikasi wbk (wilayah bebas dari korupsi)dan wbbm (wilayah birokrasibersih dan melayani bebas dari pungutan liar (pungli).
(Rikcy)