Pemalang,Jawa tengah,- Hari kemenangan Lebaran idul fitri ,telah usai berbagai macam Prestasi manusia , telah di nilai , oleh Allah ta,alla.
Hari kemenangan bukanlah selasai segalanya , masih banyak Perlombaan kehidupan manusia dalam mengabdi kehidupan di mulai lagi. Biarlah prestasi dan dosa kita,Menjadi Hak Preogratif Allah yang Esa.
Usai Lebaran di mana merupakan hadiah , dari Allah,dengan puncak candradimuka Ramadhan , bulan penuh ujian , dengan kesempatan berpasrah diri , bagi orang – orang yang mengerti , akan kehidupan duniawi dan ukrawi.
Setelah di tutup dengan membayar zakat dan menunaikan ibadah sholat idul fitri bersama, salin jabat tangan memaafkan , di teruskan dengan , tradisi makan opor ketupat sebagai pengejawantahan wantahan , dari kata NgaKu Lepat ( ngaku salah ) , di tambah sebagai pengganti menahan segala nafsu, kala Ramadhan Allah ganti dengan makanan Lezat Opor ayam.
Lebaran telah usai, para pekerja bersiap diri, memulai lagi laksanakan kewajiban mencari karunia Nafkah , buat pribadi dan sedekah .
Para pegawai kantor , Buruh pabrik , Penjual jasa , Pedagang dan tak ketinggalan Para Pahlawan Pangan , yaitu kaum Petani.
Inilah satu kaum Pekerja , sebagai ujung Tombak dan ujung Tombok ( merugi ) , buat keberlangsungan ketahananan pangan negara.
Dimana seringkali Pahlawan yang selalu kepanasan , dan bergelut dengan lumpur sawah ini, kerap di abaikan oleh Penguasa , dalam hal kesejahteraan hidup nya.
Pahlawan pangan , dimana perjuangan nya , seringkali di khianati dengan kelangkaan pupuk serta serbuan beras impor , tatkala para Petani, bersiap tersenyum karena panen , akan tetapi harus sering menelan pil kecewa , karena murah nya harga gabah.
Tanpa mereka perut kita akan merana, karena makanan impor seperti , kebab, , chiken. Roti, serta aneka mie pasta , tak berarti apa apa, jika di bandingkan nasi produk beras petani.
Juga sering kali di bingunkan para petani ini, dengan keterangan tidak jelas dari dunia farmasi.
Yang bercerita tentang kurang baik nya banyak mengkonsumsi nasi, bagi para penderita penyakit tertentu,akan tetapi mereka , para pemerhati farmasi , tak pernah menyuarakan akan bahaya nya makanan Pabrikan, ada apa gerangan ???
Orang Indonesia dari adanya sejak dahulu kala , telah sepakat jika SEGO itu punya makna nek nyeSEG neng weteng leGO ( nasi kalau di makan di perut menjadi Lega ). Akan tetapi kenapa akhir akhir ini , banyak kampanye , yang bercerita tentang bahaya nya makan nasi , bagi para penderita atau untuk menghindari penyakit tertentu.
Pahlawan pangan ( petani ) adalah jiwa patriot warisan , turun temurun , yang mampu menghantarakan terus tegak nya Nusantara, dengan mempertahankan , budaya penegakan Pangan sebagai Petani.
Lebaran telah berlalu ,namun dari dahulu, para petani tak pernah sendu, walaupun hidup mereka jarang di pandu.









