Home / Apakabar INDONESIA

Rabu, 12 Desember 2018 - 18:38 WIB

Ramai-ramai Datangi Mapolda Maluku Utara, Para SPG Minta Polisi Usut Tuntas Kasus Penembakan 3 Rekannya

Ternate, newskabarindonesia.com : Serikat Petani Galela (SPG) Kabupatem Halmahera Utara Provinsi Maluku Utara (MALUT) Mendatangi Mapolda MALUT Rabu (12/12/18).

Puluhan masa aksi yang menggunakan sebuah truk di lengkapi sound sistem ini mendesak Polda Malut mengusut tuntas terkait dengan penembakan 3 orang petani 10 Desa Kecamatan Galela Kabupaten Halmahera Utara pada Tanggal 17 September 2018 Lalu.

Setibahnya massa aksi di Mapolda Malut kurang lebih dua jam berorasi masa aksi kemudian mencoba menerobos masuk untuk menemui Kapolda Malut, aksipun sempat memanas beruntung Kasat Intelkam Polres Ternate Saiful Egal menemui masa aksi dan berkirdinasi dengan pihak Polda Malut.

Masa aksipun di izinkan menemui Kabid Propam Polda Malut AKBP Susanto, SIK. dan Kabid Humas AKBP Hendri Badar, mewakili masa aksi Yulia Pihang yang juga Kordinator Aksi, Suharjono Buturu dan Arifin Biramasi, dalam hering Kabid Propam Polda mengaku sudah berkordinasi dengan kasi Propam di Halmahera Utara dan terkait kasus ini di bulan desember sudah bisa di sidangkan.

Baca Juga  Cek Ketersediaan Daging Sapi, Disperindag – Disnak Lampung Kunjungi Pasar Pasir Gintung Bandarlampung

Lanjut Kabid Propam Terkait Penembakan agar tidak di tafsirkan secara luas karena bisa jadi masyarakat menilai penembakan dengan peluru tajam dan sebagainya, menurt Kabid Propan setelah pengecekan ternyata pantulan penembakan gas air mata.

Sementara Kabid Humas Polda Malut Hendri Badar menyampaikan bahwa apa yang di lakukan Polres Halut sesuai Standar Operasional Prosedur (SOP) namun yang di persoalkan adalah kasus pemukulan warga, dan pihaknya sedang menunggu prosesnya dari polres halut, menurut hendri ini hanya miskomunikasi dengan pihak polres Halut dengan Korban.

Baca Juga  Bupati Lamsel di Vaksin Covid 19

Setelah hering Massa aksipun sekitar pukul 03.00 wit membubarkan diri dengan tertib.

Untuk di ketahui terkait kasus pemukulan, terjadi pada tanggal 28 November 2018 lalu saat aksi penuntutan naikan harga kopra di kantor Bupati Halmahera Utara dan menjadi korban adalah warga Desa Lgobula Kecamatan Galela Selatan yang di ketahui bernama Hayun (52), Sementara untuk korban penembakan gas air mata kepada Yulianus Bokako terjadi pada tanggal 19 Septembet 2018 di depan kantor Bupati Halmahera Utara. (M.S :Red)

Share :

Baca Juga

Apakabar INDONESIA

Presiden RI Prabowo Subianto dan Menteri BUMN Eric Thohir Layak Evaluasi Kinerja Direksi Pelindo Belawan

Apakabar INDONESIA

KNTI Sumut Hadiri Kunjungan Kerja KKP Plt. Dirjen Perikanan Tangkap dan DPR RI 

Apakabar INDONESIA

Kemacetan Rutin di Gerbang Pelabuhan Internasional BNCT Tanpa Solusi

Apakabar INDONESIA

Pegawai BUMN Tak Berakhlak, Rizki Affandi Sebagai Corporate Secretary BNCT Pelindo (Persero) Blokir WA Wartawan

Apakabar INDONESIA

Pelayanan Bongkar Muat BNCT Pelindo Tak Optimal Terlantarkan Seorang Supir

Apakabar INDONESIA

Begini Cara DPRD Lampung Stabilkan Harga Singkong

Apakabar INDONESIA

Pelindo Group & FKS Group Sinergi Kembangkan Program Pemberdayaan Masyarakat 

Apakabar INDONESIA

Kapal Amerigo Vespucci Italia Perdana Sandar di Indonesia Pelabuhan Belawan