Labuhanbatu-newskabarindonesia.com : Jembatan rambin jalan lintas seberang warga (jembatan gantung) di Desa Tebing Linggahara, Kecamatan Rantau Selatan, Kabupaten Labuhanbatu, pada Rabu (7/8/2019) sore tadi.
Jembatan yang dibangun di atas arus Sungai Bilah tersebut sedang dalam tahap pengerjaan pembuatan konstruksinya. Setelah jembatan rambin terdahulu putus disapu air, Jumat (14/12/2018), sekira pukul 09.00..
“Ini pengerjaan jembatan rambin yang baru. Pengganti jembatan rambin lama yang putus disapu air,” ungkap Kepala Desa Tebing Liggahara, Solehuddin Ritonga.
Kades menjelaskan, posisi pengerjaan jembatan baru tersebut tak jauh dari lokasi jembatan yang lama. Berjarak sekira 100-an meter.
“Lokasinya bersebelahan dengan jembatan lama, sekira 100 meter,” tambahnya.
Menurut Kades, kronologis putusnya jembatan yang sudah mencapai progres pengerjaan 80 persen itu, dikarenakan kabel sling bawah pengikat lantai jembatan putus.
“Kabel sling lantai putus. Lantai jembatan terempas kuat ke arus sungai,”
Akibatnya, sebanyak 8 orang anak warga setempat yang saat peristiwa terjadi sedang melintas di atas jembatan itu, juga ikut terempas ke sungai. Dampaknya, dua anak mengalami luka serius. Bahkan, seorang di antaranya mengalami patah tulang tangan.
“Korban Nayla (13) dan Wahyu (12). Keduanya anak warga setempat. Seorang di antaranya patah tangan,” kata Solehuddin.
Dan, kabel yang terputus tersebut juga mengenai dua pekerja pembangunan konstruksi jembatan yang telah dikerjakan lebih dua bulan terakhir. Bahkan, seorang pekerja juga mengalami patah tulang kaki.
“Para korban terpaksa dilarikan ke IGD RSUD Rantau Prapat untuk mendapat pertolongan medis,” jelasnya.
Sebelumnya, jembatan rambin di desa itu terputus, Jumat (14/12/2018) lalu. Mengakibatkan, 12 orang hanyut terseret air. Bahkan pelajar SMK Pemda Labuhanbatu, Muhammad Reza Fahlevi, tenggelam ke dalam arus air Sungai Bilah yang meluap ketika itu.
Meski pihak Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Labuhanbatu berhari-hari menyisir Sungai Bilah di lokasi putusnya jembatan gantung penghubung antar wilayah itu, namun tak membuahkan hasil. Hingga kini jasad korban tak ditemukan. (A. Lubis/red)