JAKARTA, newskabarindonesia.com – Ketua Komisi Nasional Perlindungan Anak (Komnas PA), Arist Merdeka Sirait mengatakan UNHCR gagal memberikan perlindungan terhadap hak anak-anak pencari suaka yang tinggal di perumahan Daan Mogot Baru, Kalideres, Jakarta Barat.
“Setelah saya melihat secara langsung dan berdialog dengan sembilan orang perwakilan pencari suaka saya menyimpulkan UNHCR gagal memberikan perlindungan ke anak-anak kita (pencari suaka),” ujar Arist di sela-sela mengunjungi pencari suaka di Kalideres, Jakarta Barat, Selasa, 20 Agustus 2019.
Arist menilai kegagalan itu pertama dilihat dari fasilitas yang tidak memadai. Contohnya yakni toilet yang tidak cukup, aliran listrik yang dibatasi, dan tidak ada fasilitas kesehatan yang stanbay di tempat penampungan.
“Tadi saya melihat ada anak baru lahir tiga hari, lalu tidak ada medis yang stanbay disini. Kalau ada yang sakit malam-malam seperti ini tidak ada yg membantu, bagaimana,” ujarnya.
Kedua kegagalan itu dinilai adanya informasi tentang dua remaja pencari suaka di eksploitasi seksualnya secara komersil. Ketiga, banyak anak-anak tidak mendapatkan haknya dengan baik seperti tidak ada pendidikan, ruang bermain yang aman, dan klasifikasi makanan buat bayi dan balita.
“Padahal UNHCR punya kemampuan sebagai Badan perwakilan PBB, tetapi tidak dilakukan, tidak menyiapkan medis dan tidak menyiapkan makanan yang di klasifikasi sesuai usia,” kata Arist.
Menyikapi hal tersebut Komnas PA berharap UNHCR sebagai perwakilan Badan PBB yang menangani masalah pencari suaka diminta untuk tegas menangani masalah pencari suaka. Khususnya untuk anak-anak supaya UNHCR lebih memperhatikan lagi dengan mengklasifikasi apa kebutuhan anak-anak tersebut.
“Karena dari pemerintah Indonesia sudah cukup memberikan bantuan secara kemanusiaan dengan memberi tempat tinggal walaupun masih dalam keterbatasan,” tandasnya.(Ivn)