Isu Pemotongan Dana BLT Di Tuba Barat Kian Harum

Apakabar INDONESIA Tulangbawang Barat

TUBABA- Newskabarindonesia.com (SMSI) Realisasi Bantuan Langsung Tunai (BLT) Tahap dua dan tiga di Tiyuh Margo Mulyo Kecamatan Batu Putih Kabupaten Tulang Bawang Barat (Tubaba) di duga ada pemotongan oleh Carik nya,dan hal ini di katakan oleh beberapa narasumber yang enggan di sebutkan namanya bahwa saat mereka menerima BLT, mereka di mintain Carik nya
uang dengan alasan uang Lelah,maka mereka memberikan uang per KK Dua puluh lima ribu rupiah (25,000).

“Iya Pak,pada pembagian BLT tahap pertama jumlah 600.000 itu tidak di minta terus tahap ke dua ini kami dapat langsung dengan tahap ke tiga jadi jumlahnya 1,200.000.lalu kami di mintai sama Carik nya katanya untuk Uang Lelah,ya mau nggak mau kami sepakati memberi 25 000 per Orang,” Ungkap beberapa narasumber.

Di tempat berbeda,awak media mendatangi Kepalou Tiyuhnya Pak Sugianto,maka pak Sugianto mengatakan tidak tahu mengenai masalah pemotongan dana BLT itu.

“Demi Alloh Mas,Saya tidak tau apa-apa masalah itu karena saya juga pada saat pembagian BLT itu Saya masih di rawat di rumah sakit Umum Menggala,jadi saya mohon maaf bener nggak bisa memberikan penjelasan mengenai masalah ini langsung aja kordinasi sama Carik nya aja,”kata Pak Sugianto.

Lalu awak media mendatangi rumah Pak Carik yaitu Pak Indra untuk menanyakan mengenai masalah ini,namun Pak Indra bersumpah bahwa Dia tidak pernah melakukan atau meminta uang apapun ke pada masyarakat yang mendapatkan BLT atas nama uang Lelah.

“Demi Alloh Mas,saya tidak pernah meminta uang yang di katakan masyarakat itu,bahkan di saat kami membagikan BLT itu,kami mengundang Camat,dari pihak kepolisian untuk menyaksikannya jadi saya gak pernah meminta uang berapapun dan atas nama apapun,” ungkap Pak Indra.

Masih terkait dengan pembagian BLT, jumlah penerima BLT di tiyuh Margo Mulyo sebanyak 32 KK yang di ambil dari Dana Desa, dan saat di kompirmasi berapa jumlah DD, pak Carik mengatakan, ” sekitar 1 M lebih mas, menurut aturan kita ambil 30 % dari DD untuk BLT tapi di realisasikan tidak sampai 10%,” ungkapnya.

Atas laporan Masyarakat ke pada Awak Media,lalu pengakuan Pak Carik yang tidak sinkron di nilai tidak mungkin Masyarakat mengada ada kalau itu tidak benar, apalagi masyarakat itu sudah pada Tua-tua.( Sayuti/Red).

About The Author

Silahkan Tinggalkan Komentar Anda...!