BELAWAN – newskabarindonesia.com: Pengurus Pimpinan Pusat Gerakan Pemuda Al Washliyah (PP GPA) Republik Indonesia Adli Azhari meminta PT. Pelindo I Belawan bertanggung jawab secara penuh atas musibah Banjir Rob semakin meresahkan warga Belawan sekitarnya, Senin (7/8/2023).
Menurut Adli Azhari, Banjir Rob terjadi selama kini menjadi bencana nasional, dan penataan dilakukan gerak cepat untuk mengantisipasinya.
“Salah satu penyebab dari banjir rob adalah dikarenakan terjadinya pendangkalan di laut. Oleh karena itu pengerukan pendalaman alur laut/sungai secara berkala dan berkelanjutan sangat perlu untuk segera dilakukan”.
Lalu, Adli Azhari pernah sampaikan tertulis pada saat walikota medan, Bobby Afif Nasution melakukan kunjungan kerjanya ke Belawan pada Bulan Juni 2022 dan direncanakan dibuat tanggul didepan rumah warga.
Mendengar hal itu 1.221 masyarakat Belawan Bahagia langsung menyatakan pernyataan sikap untuk menolak rencana pembuatan tanggul rob, dikarenakan apa yang dilakukan itu bukan solusi yang baik, malah akan menimbulkan permasalahan yang baru.
Hal ini terbukti dengan dibangunnya tanggul rob di Jl. Kampar Kel. Belawan I, memang sebagian masyarakat merasakan manfaatnya, tetapi tanpa disadari air rob berpindah ketempat yang lain bahkan sudah menyebar ke Kec. Medan Labuhan dan Kec. Medan Marelan. Ujar Adli Azhari
Menurut Adli Azhari, yang juga Bacaleg DPRD Kota Medan Periode : 2024 – 2029 Dapil II dari PPP, ada Tujuh Item yang diminta masyarakat pada saat itu, pertama Pengerukan air laut dilakukan secara berkala dan berkelanjutan, kedua dibuka kembali benteng – benteng sawit serta tambak yang ada dibibir pantai, ketiga dibuat sumur buatan bagi perusahaan yang melakukan kegiatan di Belawan dan sekitarnya, khususnya depot – depot container, keempat digalakkan kembali penanaman hutan mangrove dan hutan bakau ditempat-tempat tertentu guna menahan debit air yang masuk.
Ketika banjir rob terjadi serta diawasi secara intensif keadaan hutan mangrove tersebut, kelima diperbaiki saluran drainase yang ada dan membuat drainase yang baru untuk mengurai dan mengalirkan air secara lebih merata.
Keenam dibuat gorong-gorong penghubung antara drainase dan laut dibeberapa titik dikelurahan serta dibuat pintu airnya, dan yang ketujuh jalan-jalan dapat ditinggikan kembali disesuaikan dengan ketinggian air laut, sehingga akses warga masyarakat dalam melakukan kegiatan sehari – hari tidak terganggu.
Dari ketujuh item tersebut, baru beberapa yang lagi dalam pengerjaan, yaitu perbaikan drainase, gorong-gorong dan penanaman hutan mangrove, tapi belum dilakukan secara maksimal, bahkan ada yang terkesan terbengkalai pengerjaannya dan dibiarkan begitu saja sehingga menambah kekumuhan di daerah pengerjaan tersebut.
“Bahkan pengerjaan pokok dari pengerukan air laut dan pembuatan sumur buatan sama sekali belum dilakukan”, Kata Adli Azhari
Sementara itu, Ketua Umum PP GPA RI Aminullah Siagian, SE ketika dikonfirmasi awak media melalui telepon selular Menyatakan, Bahwa Gerakan Pemuda Al Washliyah sebagai sosial control setiap kegiatan yang dilakukan untuk kepentingan masyarakat meminta kepada PT. Pelindo I Belawan untuk segera melakukan pengerukan alur dan menyurati depot – depot container untuk membuat sumur buatan.
Lanjutnya, Kami tunggu sampai 1 bulan ini harus sudah ada tindakan dari pihak terkait, kalau tidak dilakukan maka kami akan turunkan minimal 1.000 orang brigade hawari ke Belawan untuk melakukan aksi demonstrasi dan kita akan surati Menteri BUMN Erick Tohir Serta Presiden Joko Widodo untuk segera memerintahkan Direksi serta Manager PT Pelindo I Belawan melakukan pengerukan alur dan pembuatan sumur buatan. tutup Aminullah.
(Rikcy)