BELAWAN – newskabarindonesia.com: Akibat penerapan K3 lemah sering menimbulkan kebocoran dari pipa bahan bakar minyak (BBM) Pertamina dan kebakaran hebat menimpa pada rumah masyarakat, Selasa (21/11/2023).
Ketua Dewan Pimpinan Cabang Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (DPC.LPM) Kecamatan Medan Belawan Budi Yanto, SH., menilai peristiwa kebakaran pipa penyalur BBM yang diduga penerapan K3 PT Pertamina sangat lemah.
Dalam peristiwa ini, bakal timbulkan Kerugian negara pasca kebakaran terjadi ditengah padat penduduk akibat kebocoran minyak dari pipa Pertamina di Belawan yang viral dimedsos.
Selain itu, Budi Yanto mengingatkan penting pengawasan dan penerapan K3 (Keselamatan dan kesehatan kerja) yang merupakan faktor penting bagi PERTAMINA guna mendukung kesehatan kerja, dengan tetap mengutamakan Kebijakan Health, Safety, Security and Environment (HSSE).
“Pada kesempatan ini, Kami DPC. LPM Belawan mendukung tim pemeriksaan forensik Labfor Polda Sumatera Utara segera menyimpulkan dari hasil analisa atas peristiwa kebocoran BBM Pertamina yang menyebabkan kebakaran,” Kata Budi Yanto SH.
Sambungnya, Budi Yanto SH berharap kepada Menteri BUMN, Erick Tohir segera mengevaluasi Direktur Utama di PT Pertamina Regional I Sumbagut Medan bila perlu dicopot dari jabatannya.
Diketahui, kebakaran akibat kebocoran pipa penyalur BBM terjadi bukan kali pertama bahkan kebakaran diduga akibat lemahnya pengawasan dan penerapan K3 sehingga kebakaran terjadi lebih dari tiga kali yang merugikan masyakat di Kecamatan Medan Belawan.
Sebelumnya, DPC.LPM Kecamatan Medan Belawan pada hari Kamis (16/10/2023) pukul 11.30 WIB mendatangi kantor PT Pertamina Regional I Sumbagut.
“Alhasil, tidak satupun pejabat di PT Pertamina Regional I Sumbagut memberikan keterangan terkait musibah kebakaran yang terjadi atas kebocoran pipa minyak Pertamina di lingkungan 10, Kelurahan Bahari, Kecamatan Medan Belawan”.
(Rikcy)