BELAWAN – newskabarindonesia.com: Vihara Kusinara/Hai Hian Kiong Gabion Belawan gelar bakti sosial kepada masyarakat pesisir di Jalan Pelabuhan Perikanan, Kel. Bagan Deli, Kec. Medan Belawan dengan membagikan 1500 karung beras 5 Kg, Minggu (1/9/2024).
Amatan media, masyarakat pesisir padati gudang pekong untuk menerima bantuan berupa beras dan angpao yang dibagikan oleh pengurus Vihara Kusinara / Hai Hian Kiong.
Hadir dalam acara baksos, Kepala Kelurahan Bagan Deli Aulia Ahmad SSTP. MSi, Ketua Majelis Rohaniawan Tridharma Seluruh Indonesia (Matrisia) Sumatera Utara Budi Malem, Ketua Permabudhi Sumatera Utara, Wong Chun Sen Tarigan, Pemilik Vihara Kushinara Acui, Pengurus Vihara Kushinara, dan Ketua PSMTI Belawan, Lee Kim Hok serta Tokoh Tionghoa dan umat Buddha.
Pada kesempatan ini, Lurah Bagan Deli Aulia Ahmad STTP, M.Si hadir mengucapkan terimakasih sekaligus apresiasi dengan diadakannya bakti sosial kepada masyarakat pesisir bagan deli kecamatan medan belawan yang di gelar Vihara Kusinara.
Atas nama Pemko Medan, saya menyampaikan ucapan terima kasih kepada pengurus Vihara Kusinara telah menggelar kegiatan bakti sosial kepada masyarakat. Ujarnya
“Untuk itu, saya berharap kedepannya akan ada terus kegiatan seperti ini, karena sangat membantu masyarakat,” Ucap Lurah Bagan Deli
Kedatangan Ketua Permabudhi Sumatera Utara, Wong Chun Sen Tarigan juga sebagai Anggota DPRD Kota Medan berharap mendapat keberkahan dan keselamatan.
Kegiatan diawali dengan sembahyang leluhur, kemudian membakar sesembahan yang telah disiapkan dengan tujuan mendoakan yang telah meninggal. Ujarnya
“Selain kita bersinergi dalam komunikasi lintas agama, Mudah mudahan kegiatan ini terlaksana di tahun datang lebih banyak dan lebih baik lagi,” Ujar Ketua Komda Sumut Martrisia, Budi Malem
Di sela-sela kegiatan, Wong yang juga Anggota DPRD Medan juga mengapresiasi pemilik dan pengurus Vihara Kushinara terus mempertahankan tradisi leluhur dengan tujuan orang yang telah tiada tetap bahagia di alam nirwana.
“Lalu, Sembahyang Pho To yang dilaksanakan setahun sekali dibulan 7 tanggal 15 penanggalan lunar guna menghormati atau mengenang arwah leluhurnya. Di mana sembahyang Pho To dilakukan untuk mengirim doa kepada leluhur yang arwahnya tidak punya keluarga,” Terangnya Budi Malem
(Rikcy)