Home / Tak Berkategori

Minggu, 26 Oktober 2025 - 22:42 WIB

Bupati Radityo Egi Pratama, menegaskan sikap tanpa kompromi terhadap praktik PUNGLI di lingkungan pendidikan.

Newskabarindonesia.com (lamsel) – Bupati Lampung Selatan, Radityo Egi Pratama, menegaskan sikap tanpa kompromi terhadap praktik pungutan liar (pungli) di lingkungan pendidikan. Ia menekankan, tidak akan memberi ampun bagi siapa pun yang terbukti melakukan pungli, terutama jika merugikan masyarakat.

Pesan itu disampaikan saat Rapat Koordinasi dan Silaturahmi dengan Kepala Satuan Pendidikan Jenjang Sekolah Dasar (SD) se-Kabupaten Lampung Selatan di Aula Krakatau, Kantor Bupati Lampung Selatan, Jumat (26/9/2025).

“Saya larang keras adanya pungli, saya tidak izinkan. Nggak ada ampun. Apalagi ngambilnya dari masyarakat. Kalau ketahuan, saya akan berhentikan kepala sekolah dengan tidak terhormat,” tegas Bupati Egi.

Kegiatan tersebut dihadiri para camat, koordinator pengawas, kepala bidang, serta ratusan kepala sekolah dasar. Secara keseluruhan, terdapat 506 kepala sekolah yang tergabung, meliputi 469 SD negeri dan 37 SD swasta, yang dibagi dalam dua sesi.

Baca Juga  WhatsApp-Image-2024-01-21-at-18.36.32

Bupati Egi menekankan, pendidikan di Lampung Selatan hanya bisa maju jika dikelola secara bersih dan profesional. Menurutnya, pendidikan yang bebas pungli akan memberi ruang lebih luas bagi siswa, guru, dan orang tua untuk berfokus pada peningkatan mutu belajar.

“Saya ingin pendidikan di Lampung Selatan maju, unggul, dan berdaya saing. Itu hanya bisa terwujud kalau kita bekerja jujur, tanpa pungli, dan mengutamakan pelayanan kepada masyarakat,” ujarnya.

Dalam arahannya, Egi meminta para kepala sekolah menerjemahkan visi dan misi daerah dalam proses pembelajaran. Menurutnya, sekolah tidak hanya mencetak lulusan dengan intelektual tinggi, tetapi juga harus membekali siswa dengan kecerdasan emosional (EQ) dan spiritual (SQ).

Bupati Egi juga memaparkan data pendidikan Lampung Selatan, di mana 34 persen penduduk hanya berpendidikan SD, 25 persen SMP, dan 21 persen SMA. Kondisi ini dinilai belum sejalan dengan kebutuhan dunia kerja yang menuntut minimal lulusan SMA.

Baca Juga  20240706_114430-864x380

Ketimpangan tersebut, kata Egi, menjadi salah satu faktor penyumbang pengangguran yang perlu ditangani serius.

Untuk itu, ia meminta kepala sekolah segera menentukan skala prioritas program dengan metode diagram Eisenhower (do, decide, delegate, delete). Hasil perencanaan tersebut harus dilaporkan ke Dinas Pendidikan sebagai dasar penyusunan program tahun depan.

Selain itu, penyusunan program akan diintegrasikan dengan aspirasi dari masyarakat di tingkat kecamatan melalui camat, agar lebih tepat sasaran. “Program yang disusun harus impactful dan sustainable,” tegasnya.

Rakor ini menitikberatkan pada dua hal utama, yakni penguatan mutu pendidikan yang selaras dengan nilai moral dan budaya, serta pemberantasan praktik pungli. Bupati mengakhiri arahannya dengan pesan agar seluruh elemen pendidikan bekerja sama membangun Lampung Selatan yang maju dan berdaya saing. (ptm-Kmf)

Share :

Baca Juga

Tak Berkategori

Pembangunan TPA di Desa Kunjir: Solusi Atasi Masalah Sampah di Lampung Selatan

Tak Berkategori

Ketua MPR RI Dorong UMKM Lampung Selatan Jadi Penggerak Ekonomi Nasional

Tak Berkategori

Putri Zulhas, “Antusiasme warga Lampung Selatan, terutama anak muda, menjadi modal penting untuk memperkuat pengawasan bersama”

Tak Berkategori

Program Bedah Rumah Aspirasi: Warga Candipuro Sambut Hangat Kunjungan Ketua MPR RI

Tak Berkategori

Exit Meeting BPK di Lampung Selatan, Fokus Pendidikan dan Transparansi Dana Revitalisasi

Tak Berkategori

Apresiasi Garda Terdepan Kebersihan, Putri Zulkifli Hasan Turun Langsung Bagikan Paket Sembako

Tak Berkategori

Pemkab Lampung selatan Meluruskan Terkait Informasi Kesehatan Bocah usia 10 tahun di Kecamatan Natar

Tak Berkategori

Turnamen Mobile Legends Semarakkan Peringatan Sumpah Pemuda di Tajimalela