Newskabarindonesia.com, Lampung Selatan, — Aset milik Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kabupaten Lampung Selatan (Lamsel) yakni, Wisata Way Belerang di Kecamatan Kalianda dan Penginapan di Pulau Sebesi Kecamatan Rajabasa diduga terlantar dan tidak terawat. 15/12/2025
Salah satu penginapan Pulau Sebesi yang banyak pengunjung diakhir pekan dan hari libur fasilitasnya dikeluhkan. Mulai dari rumput yang menjulang tinggi dan pendopo yang terlihat bobrok serta fasilitas lainya terlihat rusak.
Sehingga penginapan yang dibangun pada tahun 2017 lau dengan nuansa adat Lampung dan dikelola oleh Disparbud Lamsel kini tampak angker. Sebab, perawatan yang musti dilakukan hingga kini terkesan Disparbud terkesan ogah-ogahan untuk merawatnya.
Menurut wisatawan yang berkunjung, mengatakan kepada media. Meskipun destinasi wisata Pulau Sebesi banyak pengunjung namun, wisatawan kurang nyaman dengan pemandangan rumput liar dan rusaknya fasilitasnya.
”Walaupun ada penginapan, tapi kenyamanan wisatawan pasti terganggu kalo liat fasilitas begini,” ujar wisatawan tersebut, yang enggan disebutkan namanya, belum lama ini.
Menurut warga setempat, masalah rumput panjang tak bisa diselesaikan cepat karena pengurus fasilitas pariwisata di Pulau Sebesi belum dibekali mesin pemotong rumput. Semua pemeliharaan harus dilakukan secara manual, yang memakan waktu dan tenaga banyak.
Selain itu juga, kondisi yang ada destinasi wisata Way Belerang Kecamatan Kalianda yang juga kurang mendapatkan perhatian dari dinas pariwisata. Harapan warga dan wisatawan, pihak terkait segera bertindak untuk memperbaiki dan merawat aset ini agar potensi wisata daerah bisa dimaksimalkan.
Sementara itu, saat media melakukan kontak terhadap Plt Kadis Disparbud Lamsel, untuk menanyakan terkait perawatan penginapan di pulau Sebesi Rajabasa yang kondisinya rusak dan terkesan tidak terawat sudah bertahun-tahun, apakah tidak ada dana perawatan dari dinas pariwisata?
Plt Kadis Pariwisata, Intji Indriati, mengatakan bahwa untuk tahun 2025 ini tidak ada namanya perawatan atau perbaikan. Dan itu akan dilakukan revitalisasi pada tahun 2026 mendatang.
Selain itu juga, mempertanyakan, apabila kalau ada dana perawatan berapa pertahunnya? Dirinya menjawab ada dana perawatan kisaran Rp 31 juta.
Sedangkan untuk pendapatan asli daerah (PAD) dari Disparbud Lamsel pertahunnya ada kenaikan dari tahun ke tahun pemasukan dari sektor wisata penginapan Pulau sebesi ? Intji menjawab, bahwa pada tahun 2024 tidak ada peningkatan, sedangkan pada tahun 2025 ada peningkatan. Saat ditanya, berapa peningkatan PAD, dirinya belum memberikan jawaban.
(red)









