Kolinlamil Tingkatkan Kesiapan Operasi Melalui SPT 

Apakabar INDONESIA

JAKARTA, newskabarindonesia.com – Kesiapan tehnis unsur-unsur Kolinlamil dalam melaksanakan tugas pokoknya, didukung dengan Sistem Pemeliharaan Terencana (SPT). Salah satu kapal perang yang sedang melakukan perawatan dan pemeliharaan adalah KRI Teluk Parigi 539, Kamis (11/7).

KRI Teluk Parigi 539 saat ini telah berada di Surabaya setelah selama 14 hari melaksanakan docking pemeliharaan dan perawatan bangunan bawah air di galangan kapal PT Daya Radar Utama, Lampung.

“Kapal ini rencananya akan diproyeksikan untuk operasi pergeseran pasukan pengamanan perbatasan,” jelas Komandan KRI Teluk Parigi 539, Mayor laut (P) Tri Hidayat.

Dikatakannya, setelah pemantapan kondisi teknis, dengan melaksanakan beberapa perbaikan, diantaranya perbaikan sistem monitoring MPK yang memakan waktu 10 hari, kapal akan benar-benar siap operasi.

Dalam hal perbaikan dan pemeliharaan kapal, Dinas Pemeliharaan dan Perbaikan Kapal (Disharkap) Kolinlamil sebagai satuan kerja pelaksana kegiatan, merencanakan waktu dan jenis kegiatan pemeliharaan dan perbaikan bagi KRI jajaran Kolinlamil.

Rencana perbaikan atau biasa disebut jadwal olah perbaikan (JOP) harus disesuaikan dengan rencana penggunaan operasi atau jadwal olah guna (JOG), sehingga kebutuhan operasi tidak terganggu oleh adanya perbaikan atau sebaliknya.

Panglima Kolinlamil Laksda TNI Heru Kusmanto, S.E., M.M. mengatakan bahwa sesuai tugas pokok Kolinlamil yaitu melaksanakan pergeseran personil, material dan logistik baik dalam Operasi Militer untuk Perang maupun Operasi Militer Selain Perang, kesiapan kapal perang merupakan faktor utama yang menjadi prioritas.

“Oleh karena itu dihadapkan dengan padatnya jadwal operasional dan terbatasnya jumlah unsur yang dimiliki, maka kesesuaian antara JOP dan JOG menjadi keharusan, bila tidak, akan berdampak pada terhambatnya tugas operasi.” tegas Panglima.

Dalam pemeliharaan dan perawatan kapal secara rutin/sehari-hari menjadi tanggung jawab seluruh prajurit di bawah koordinator Perwira Pelaksana (Palaksa) KRI. Pemeliharaan dan perawatan yang dilakukan secara mandiri oleh prajurit KRI meliputi _platform, sensor, weapon and command (sewaco)_ serta permesinan.

Khusus pelaksanaan docking, secara reguler dilaksanakan dalam dua tahun dikarenakan bangunan bawah air sangat rentan terhadap bahaya korosi. Seperti halnya KRI Teluk Parigi 539 yang baru saja selesai melaksanakan docking.

KRI ini merupakan Kapal perang jenis ATF (Angkut Tank/ Frosch) ex Jerman Timur yang didatangkan ke Indonesia pada Tahun 1980-an sebagai bagian dari 39 kapal perang ex Jerman Timur jenis Parchim, Frosch dan Kondor.(Red).

About The Author

Silahkan Tinggalkan Komentar Anda...!