BELAWAN – newskabarindonesia.com: Akibat minimnya pengawasan keselamatan tentang safety K3, seorang Anak Buah Kapal ABK Kapal MV Meratus Al 5 Medan bernama Hafid Munzi al Idrus Oiler tewas kesetrum tegangan listrik di dalam kamar mesin, Rabu (12/3/2025).
Ketika itu, Kapal MV Meratus Medan Al 5 sandar di Pelabuhan Dermaga BNCT (Belawan New Container Terminal) dan publik dihebohkan ada seorang ABK Kapal MV Meratus Medan Al 5 mengalami kecelakaan kerja didalam kamar mesin hingga tewas.
Kematian ABK Kapal MV Meratus Medan Al 5 itu menguji aspek keselamatan yang merupakan prioritas utama dalam operasional pelabuhan tentang pengawasan prosedur K3 sepertinya tak berjalan secara optimal.
Oleh karena itu, penerapan prosedur K3 dan penggunaan alat pelindung diri (APD) yang tak sesuai sehingga menimbulkan human error dan korban ABK Kapal MV Meratus Medan Al 5 alami kesetrum tegangan listrik hingga tewas.
Informasi dikutip media, peristiwa kematian ABK Kapal MV Meratus Medan Al 5 penuh dengan drama narasi, seolah olah menutupi kebenaran yang terjadi apakah Kelalaian kerja atau faktor lain.
Tentunya di lingkungan kerja Pelabuhan sangat ketat dan menerapkan lingkungan kerja aman dalam potensi bahaya ternyata pengawasan K3 di Pelabuhan Belawan ternyata diragukan.
Hingga berita terbit, media belum berhasil mengumpulkan informasi kronologi peristiwa kematian ABK Kapal MV Meratus Medan Al 5 bernama Hafid Munzi al Idrus sebagai Oiler itu tewas human error kesetrum tegangan listrik.
(Rikcy)